Apoptosis, Kanker, dan Kematian

Notes: Artikel ini pertama kali terbit di Majalah Mata Air edisi April-Juni, 2022. Jika kalian mengingat-ingat kembali pelajaran biologi SMA, pasti kalian pernah mendengar istilah sel. Mungkin saat praktikum dulu, kalian pernah mengamati sel di bawah mikroskop karena sel begitu kecil. Seberapa kecil? Bayangkan ketebalan selembar kertas, kemudian dibagi 5. Itulah kisaran ukuran sel manusia … Lanjutkan membaca Apoptosis, Kanker, dan Kematian

Coffee: The Stonks Drink

A short summary of Coffee, caffeine, and health outcomes: an umbrella review oleh Grosso et al. (2017). As coffee lover, I would like to share this excellent paper with the world! Some parts of this review also in line with my undergraduate thesis topic about cancer biology. Rangkuman dari Rangkuman Buat Anda yang malas baca: … Lanjutkan membaca Coffee: The Stonks Drink

Mengurai Permasalahan Pertanian Modern dan Masa Depan Makanan

Abstrak Menurut perhitungan PBB, pada tahun 2050, diperkirakan jumlah populasi manusia di bumi ini mencapai 9,77 miliar jiwa, 2 miliar lebih banyak dibandingkan penduduk bumi saat ini. Di saat yang bersamaan, problematika lingkungan dan perubahan iklim di bumi ini semakin mengkhawatirkan. Salah satu penyumbang besar masalah lingkungan dan iklim adalah sektor pertanian, yang berkontribusi hampir … Lanjutkan membaca Mengurai Permasalahan Pertanian Modern dan Masa Depan Makanan

Cryptochirdism dan Infertilitas: Epidemiologi, Etiologi, Komplikasi dan Treatment

I. Pendahuluan Cryptorchirdism didefinisikan sebagai suatu keadaan ketika satu atau dua testis tidak beada di dalam skrotum (Fawzy et al., 2015). Cryptorchidism berasal dari bahasa Yunani, κρυπτός (kryptos), yang berarti tersembunyi, dan ὄρχις (orchis) yang berarti testikula. Cryptorchidism adalah cacat bawaan (congenital defects) yang paling umum ditemukan pada bayi laki-laki (Fawzy et al., 2015). Cacat … Lanjutkan membaca Cryptochirdism dan Infertilitas: Epidemiologi, Etiologi, Komplikasi dan Treatment

B. F. Skinner dan Sumbangsihnya Pada Mazhab Behaviorisme (Part I: Biologi)

Burrhus Frederic Skinner adalah seorang psikolog berkebangsaan Amerika. Selain psikolog, Skinner juga seorang filsuf analitik dan memulai gerakan (mazhab) behaviorisme. Skinner berpendapat bahwa kehendak bebas (free will) hanyalah ilusi belaka sebab semua perilaku manusia merupakan akibat (konsekuen) dari perilaku sebelumnya. Jika akibat dari perilaku sebelumnya mendapat feedback yang buruk, maka perilaku tersebut tidak akan diulangi … Lanjutkan membaca B. F. Skinner dan Sumbangsihnya Pada Mazhab Behaviorisme (Part I: Biologi)

Biologists are the “spiritual successor” of the alchemists

Since the dawn of humanity, life and eternity are the big things human could ask and try to comprehend. How did life begin? Why life must exist, and eventually, ceases? Could we create life? How we can extend our life, and if possible, indefinitely? Those are the questions that alchemists longing for the answer. The … Lanjutkan membaca Biologists are the “spiritual successor” of the alchemists

Artritis Reumatoid: Sebuah Penyakit Autoimun yang Menjangkiti Dunia

I. Pendahuluan: Simtom, Faktor, dan Epidemiologi dari Artritis Reumatoid Artritis reumatoid (Rheumatoid Arthritis, RA) adalah penyakit infalamsi kronis autoimun yang paling umum ditemukan (Smolen et al., 2016). RA paling banyak menyerang persendian (artikulasi) dan bersifat long term (Smolen et al., 2016). RA menyebabkan inflamasi pada membran sinovial persendian sehingga menyebabkan persendian tersebut menjadi membengkak dan … Lanjutkan membaca Artritis Reumatoid: Sebuah Penyakit Autoimun yang Menjangkiti Dunia

Beberapa Miskonsepsi pada Evolusi

Evolusi sudah lama menjadi teori yang established sejak Darwin menerbitkan bukunya yang berjudul On The Origin of Species di tahun 1859. Namun, menurut survei yang dilakukan oleh Miller, Scott, dan Okamoto pada tahun 2003 menyatakan bahwa hanya 14% dari masyarakat Indonesia yang percaya evolusi. Padahal, evolusi telah menjadi fondasi dasar dari berbagai macam ilmu pengetahuan … Lanjutkan membaca Beberapa Miskonsepsi pada Evolusi

Unggas Transgenik Sebagai Upaya Pencegahan Influenza

Saat ini, vaksinasi dengan virus yang dilemahkan adalah metode yang paling populer dalam pengontrolan influenza. Namun, influenza saat ini memiliki beberapa kelemahan. Vaksin yang paling umum digunakan mencegah infeksi hanya sebesar 70%-90% dari ayam dewasa dan hanya 30%-40% dari kelompok unggas yang memiliki risiko tinggi. Selain itu waktu yang cukup lama, yaitu 4 hingga 6 … Lanjutkan membaca Unggas Transgenik Sebagai Upaya Pencegahan Influenza